sumber : www.pexels.com |
Manajemen risiko keuangan merupakan proses identifikasi, pengendalian, evaluasi, dan penanganan risiko yang terkait dengan keuangan. Hal ini melibatkan berbagai komponen, seperti risiko pasar, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko kredit, dan lain sebagainya. Manajemen risiko keuangan biasanya diterapkan pada perusahaan keuangan, seperti bank, koperasi, dan lain sebagainya. Tujuan dari manajemen risiko keuangan adalah untuk melindungi nilai perusahaan, mengurangi potensi kerugian, dan meningkatkan kinerja keuangan jangka panjang.
Melansir dari artikel detikfinance, pada tahun 2004 Bank Indonesia (BI) telah membekukan izin operasi PT Bank Global Internasional. hal ini dikarenakan rasio kecukupan modal minus 39% dan melanggar ketentuan giro wajib minimum. Hasil pemeriksaan yang dilakukan BI menunjukan kondisi keuangan bank bersangkutan dari waktu ke waktu terus memburuk karena bank telah melakukan penempatan dalam surat berharga fiktif dan pemberian kredit fiktif. Hal tersebut terjadi karena tidak adanya manajemen risiko keuangan yang efektif sehingga menimbulkan kerugian.
Kerugian yang dialami PT Bank Global Internasional terssebut dapat dihindari dengan menerapkan Komponen GRC (Governanance, risk management, dan compliance). Karena GRC dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya serta mengatasi ketidakpastian risiko bisnis yang mengancam kerugian.
Pentingnya manajemen risiko keuangan :
- Dengan manajemen risiko keuangan, aset dan
investasi perusahaan dapat terlindungi dari potensi kerugian, akibat risiko
yang tidak terkendali.
- Manajemen risiko keuangan yang baik dapat
membantu perusahaan menjaga likuiditas dan keberlangsungan usaha. Dengan manajemen
risiko keuangan stabilitas keuangan perusahaan juga dapat ditingkatkan.
- Risiko keuangan yang dikelola dengan baik dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk keputusan strategis. Serta membantu bisnis bergerak lebih maju dengan percaya diri
- Manajemen risiko keuangan yang efektif dapat membantu perusahaan mematuhi persyaratan regulasi atau aturan yang berlaku. Mengingat banyak industri, utamanya sektor keuangan dan perbankan yang diatur ketat oleh pemerintah.
Strategi manajemen risiko keuangan
a) Identifikasi
dan analisa risiko
Langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi dan menganalisis potensi-potensi
risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Seperti risiko
pasar (saham dan mata uang), risiko kredit, risiko likuiditas, risiko operasional,
dan lain-lain.
b) Diversifikasi
portofolio
Diversifikasi
portofolio merupakan salah satu teknik untuk meminimalisir kerugian investasi. Hal
ini dapat dilakukan dengan menyimpan dana perusahaan pada instrumen atau
industri keuangan yang berbeda. Diversifikasi portofolio dapat mengurangi
risiko kerugian keuangan perusahaan akibat fluktuasi pasar, karena investasi yang
berbeda akan merespons pasar secara berbeda pula.
c) Menggunakan
instrumen derivatif
Instrumen
derivatif merupakan beragam alat keuangan sebagai kontrak atau perjanjian pembayaran.
Seperti, futures, options, atau swap.
Perusahaan dapat menggunakan instrumen tersebut untuk melindungi perusahaan dari
fluktuasi harga dan risiko mata uang.
d) Analisa
sensitivitas
Analisa
sensitivitas bertujuan untuk menganalisis perubahan pada variabel tertentu,
seperti suku bunga, nilai tukar, harga komoditas atau pertumbuhan ekonomi,
dapat mempengaruhi keuangan perusahaan. Dengan melakukan langkah ini perusahaan
dapat merancang pengelolaan risiko yang efisien.
e) Memanfaatkan
asuransi
Dengan
memanfaatkan asuransi, perusahaan dapat mengamankan asetnya dan melindungi
perusahaan dari risiko finansial yang merugikan, atau risiko lainnya.
f) Manajemen
likuiditas
Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi utang-utangnya dalam jangka
waktu pendek. Manajemen likuiditas artinya memastikan bahwa perusahaan memiliki
cukup likuiditas untuk memenuhi kewajiban keuangannya dalam jangka waktu tertentu.
Dengan manajemen likuiditas yang efektif perusahaan mampu meminimalisir
ketidakpastian ekonomi tanpa mengalami kerugian.
g) Menggunakan
aplikasi manajemen risiko
Dengan aplikasi manajemen risiko yang ditunjang dengan teknologi digital, perusahaan
akan lebih mudah dalam melakukan proses mengolah dan memanajemen risiko
keuangan yang berpotensi menyebabkan kerugian finansial.
Komentar
Posting Komentar