Internal Audit Capability Model (IA-CM)
www.pexel.com |
Dalam era yang semakin kompleks, peran internal audit menjadi semakin penting bagi organisasi. Internal audit tidak hanya memberikan jaminan, tetapi juga membantu meningkatkan efektivitas manajemen risiko dan tata kelola. Namun, untuk mencapai hal ini, kualitas internal audit itu sendiri perlu terus ditingkatkan. Hal ini menjadi tantangan bagi banyak organisasi, terutama di sektor publik, dalam upaya mereka untuk mencapai tujuan strategis dan memenuhi harapan pemangku kepentingan utama.
Untuk mengatasi tantangan ini, Internal Audit Capability Model (IA-CM) muncul sebagai solusi yang menjanjikan. Model ini menyediakan kerangka kerja untuk menilai dan meningkatkan kemampuan internal audit secara sistematis. Dengan menerapkan IA-CM, organisasi dapat memperkuat fungsi internal audit mereka, meningkatkan akuntabilitas, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja keseluruhan. Artikel ini akan membahas urgensi peningkatan kualitas audit internal, menjelaskan konsep IA-CM, dan memberikan langkah-langkah praktis untuk menerapkannya dalam organisasi.
Urgensi Peningkatan Kualitas Audit Internal
Peningkatan kualitas audit internal menjadi semakin mendesak di era digital saat ini. Fungsi audit internal memiliki peran strategis dalam membawa kepentingan perusahaan dan pemegang saham untuk memastikan setiap unit berjalan dengan baik1. Namun, tantangan yang dihadapi auditor internal semakin kompleks, memerlukan adaptasi dan peningkatan kompetensi secara berkelanjutan.
Tantangan Audit Internal di Era Digital
Di era revolusi industri 4.0, auditor internal menghadapi berbagai tantangan signifikan. Salah satunya adalah kebutuhan untuk mengikuti perkembangan teknologi yang pesat. Auditor harus terus memperbarui keterampilan mereka terkait analitik prediktif, otomasi proses robotik (RPA), blockchain, pembelajaran mesin, dan kecerdasan buatan (AI)2.
Selain itu, auditor juga dituntut untuk menjamin keamanan dan privasi data di tengah meningkatnya penggunaan komputasi awan dan analisis data besar. Hal ini mengharuskan pemahaman mendalam tentang risiko keamanan siber dan penerapan langkah-langkah mitigasi yang tepat2.
Tantangan lainnya mencakup kebutuhan untuk memahami proses bisnis dan operasional perusahaan secara mendalam, mengidentifikasi potensi risiko dan kesalahan yang dapat memengaruhi keakuratan laporan keuangan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku2.
Ekspektasi Stakeholder terhadap Audit Internal
Berbagai pemangku kepentingan memiliki harapan tinggi terhadap fungsi audit internal. Misalnya, pimpinan organisasi mengharapkan audit internal dapat membantu mencegah praktik penyuapan, menjadi agen perubahan dalam penerapan sistem anti-penyuapan, dan meningkatkan kredibilitas organisasi 3.
Badan pengawas eksternal seperti BPK dan BPKP mengharapkan temuan hasil pemeriksaan diselesaikan, tidak berulang, dan adanya kepatuhan terhadap peraturan. Sementara itu, lembaga anti-korupsi seperti KPK berharap tidak terjadi pelanggaran aturan dan kasus penyuapan, serta audit internal dapat menjadi agen perubahan dalam penerapan Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP)3.
Peran Strategis Audit Internal dalam Organisasi
Audit internal memiliki peran strategis dalam mendorong perubahan proses bisnis menuju arah yang lebih unggul4. Fungsinya tidak hanya sebatas mengaudit kesesuaian sistem dengan standar, tetapi juga berperan sebagai katalisator perubahan dan konsultan independen5.
Sebagai konsultan, auditor internal bertugas mencegah kecurangan, memberi kepastian dan jaminan bahwa alokasi sumber daya perusahaan sudah memenuhi syarat efektif, efisien, dan ekonomis. Sementara sebagai katalisator, auditor internal berperan memberi motivasi dan mengarahkan seluruh bagian organisasi untuk memberi pengaruh jangka panjang atau perubahan signifikan bagi organisasi di masa mendatang5.
Dengan meningkatnya kompleksitas tantangan dan ekspektasi stakeholder, urgensi peningkatan kualitas audit internal menjadi semakin nyata. Auditor internal perlu terus mengembangkan kompetensi, beradaptasi dengan teknologi baru, dan memperkuat perannya sebagai mitra strategis organisasi dalam menghadapi era digital yang dinamis.
Internal Audit Capability Model sebagai Solusi
Model Kapabilitas Audit Internal (Internal Audit Capability Model/IA-CM) muncul sebagai solusi yang efektif untuk menilai dan meningkatkan kapabilitas audit internal di sektor publik. Model ini menyediakan kerangka kerja komprehensif yang memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi kebutuhan dan mengembangkan audit internal yang efektif6.
Keunggulan IA-CM dibanding Model Lain
IA-CM memiliki beberapa keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan utama untuk meningkatkan kualitas audit internal. Model ini menggambarkan jalur pengembangan audit internal yang efektif melalui lima level kapabilitas, dimulai dari level awal hingga level optimal6. Pendekatan bertahap ini memungkinkan organisasi untuk meningkatkan kemampuan audit internalnya secara sistematis dan terukur.
Selain itu, IA-CM berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif, memberikan landasan untuk mendefinisikan audit internal yang efektif dan bagaimana audit internal dapat melayani organisasi serta para pemangku kepentingan. Model ini juga berperan sebagai kerangka kerja penilaian untuk mengevaluasi kapabilitas aktivitas audit internal terhadap standar dan praktik audit internal, baik secara mandiri maupun melalui penilaian eksternal7.
Selain itu, IA-CM berfungsi sebagai media komunikasi yang efektif, memberikan landasan untuk mendefinisikan audit internal yang efektif dan bagaimana audit internal dapat melayani organisasi serta para pemangku kepentingan. Model ini juga berperan sebagai kerangka kerja penilaian untuk mengevaluasi kapabilitas aktivitas audit internal terhadap standar dan praktik audit internal, baik secara mandiri maupun melalui penilaian eksternal7.
Kesesuaian IA-CM dengan Standar Audit Internasional
IA-CM sejalan dengan standar audit internasional dan mendukung penerapan praktik terbaik dalam audit internal. Pada level 3 (Integrated/Terintegrasi), model ini menekankan pentingnya program jaminan kualitas dan peningkatan yang berkelanjutan, yang merupakan salah satu persyaratan utama dalam standar audit internasional7.
Lebih lanjut, IA-CM mendorong penggunaan kerangka kerja manajemen kualitas yang komprehensif. Dengan memenuhi standar audit, termasuk pelaksanaan Program Jaminan Kualitas dan Peningkatan (Quality Assurance and Improvement Program), organisasi dapat memenuhi kriteria level 3 tentang kualitas kerangka kerja manajemen APIP7.
Lebih lanjut, IA-CM mendorong penggunaan kerangka kerja manajemen kualitas yang komprehensif. Dengan memenuhi standar audit, termasuk pelaksanaan Program Jaminan Kualitas dan Peningkatan (Quality Assurance and Improvement Program), organisasi dapat memenuhi kriteria level 3 tentang kualitas kerangka kerja manajemen APIP7.
Fleksibilitas Penerapan IA-CM
Salah satu keunggulan utama IA-CM adalah fleksibilitasnya dalam penerapan. Model ini dapat digunakan oleh berbagai jenis organisasi di sektor publik, terlepas dari ukuran atau kompleksitasnya. IA-CM menyediakan petunjuk arah peningkatan secara bertahap, memungkinkan organisasi untuk membangun dan memperkuat kegiatan audit internalnya sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas masing-masing7.
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan IA-CM telah berhasil meningkatkan kapabilitas audit internal di berbagai organisasi. Sebagai contoh, studi kasus di Kantor Inspektorat Kota Binjai menunjukkan bahwa penerapan IA-CM berhasil meningkatkan kapabilitas APIP mereka ke level 3 (fully integrated)8. Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur, serta alokasi anggaran8.
Penelitian menunjukkan bahwa penerapan IA-CM telah berhasil meningkatkan kapabilitas audit internal di berbagai organisasi. Sebagai contoh, studi kasus di Kantor Inspektorat Kota Binjai menunjukkan bahwa penerapan IA-CM berhasil meningkatkan kapabilitas APIP mereka ke level 3 (fully integrated)8. Meskipun demikian, masih ada ruang untuk perbaikan, terutama dalam hal kuantitas dan kualitas sumber daya manusia, fasilitas dan infrastruktur, serta alokasi anggaran8.
Langkah Praktis Penerapan IA-CM
Penerapan Internal Audit Capability Model (IA-CM) memerlukan pendekatan sistematis dan terstruktur. Model ini menyediakan kerangka kerja untuk mengidentifikasi kebutuhan agar audit internal di sektor publik menjadi efektif6.
Berikut adalah langkah-langkah praktis untuk menerapkan IA-CM dalam organisasi:
Persiapan Organisasi
Langkah awal dalam penerapan IA-CM adalah mempersiapkan organisasi. Hal ini mencakup:
Persiapan ini penting untuk memastikan bahwa organisasi memiliki struktur dan sumber daya yang diperlukan untuk menerapkan IA-CM secara efektif.
Pelaksanaan Penilaian Mandiri
Setelah persiapan selesai, langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian mandiri. Proses ini melibatkan:- Pengisian mandiri formulir IA-CM melalui aplikasi/website http://eos.bpkp.go.id/kapabilitas_apip10.
- Pengecekan oleh Liaison Officer (LO) IA-CM BPKP untuk memastikan kesesuaian pengisian10.
- Evaluasi berkala untuk memantau kemajuan9.
Penyusunan dan Implementasi Rencana Aksi
Berdasarkan hasil penilaian mandiri, organisasi dapat menyusun dan mengimplementasikan rencana aksi. Beberapa aspek yang perlu diperhatikan:Contoh rencana aksi untuk mencapai IA-CM Level 3 meliputi:
- Pelaksanaan Audit Kinerja
- Sertifikasi kompetensi tambahan auditor (CIA, QIA, CFr, dsb)
- Implementasi Audit Berbasis Risiko
- Menjalin hubungan dengan pihak eksternal untuk menjadi anggota AAIPI10
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, organisasi dapat meningkatkan kapabilitas audit internalnya secara sistematis dan terukur, menuju level yang lebih tinggi dalam IA-CM.
Baca juga artikel tentang Satuan Pengawas Internal (SPI): Definisi dan Manfaatnya Bagi Perusahaan atau Organisasi
Kesimpulan
Penerapan Internal Audit Capability Model (IA-CM) memiliki pengaruh signifikan pada peningkatan kualitas audit internal di sektor publik. Model ini menyediakan kerangka kerja yang komprehensif untuk menilai dan meningkatkan kemampuan audit internal secara sistematis. Dengan menggunakan IA-CM, organisasi dapat memperkuat fungsi audit internal mereka, meningkatkan akuntabilitas, dan pada akhirnya meningkatkan kinerja keseluruhan.
Untuk menerapkan IA-CM dengan sukses, organisasi perlu mempersiapkan diri dengan baik, melakukan penilaian mandiri, dan menyusun rencana aksi yang tepat. Langkah-langkah ini memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan mengembangkan strategi yang sesuai untuk mencapai level kapabilitas yang lebih tinggi. Dengan komitmen yang kuat dan implementasi yang konsisten, IA-CM dapat menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan efektivitas audit internal dan mendukung pencapaian tujuan strategis organisasi.
Seperti yang kita ketahui, internal audit sangat memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis. Untuk meningkatkan dan mempermudah organisasi dalam menerapkan IA-CM, MANRISK dapat membantu pengauditan melalui fitur unggulannya. Segera gunakan MANRISK untuk membantu internal audit untuk lebih efisien dan efektif.
Komentar
Posting Komentar